KEEFEKTIFAN PROPOSAL MEDIA GAMBAR DALAM PEMBELAJARAN MENULIS POSTER PADA SISWA KELAS VIII SMP
KEEFEKTIFAN MEDIA GAMBAR DALAM PEMBELAJARAN MENULIS POSTER
PADA SISWA KELAS VIII SMP IT ASSAIDIYYAH
KIRIG MEJOBO KUDUS
TAHUN PELAJARAN 2016/2017
PROPOSAL SKRIPSI
ROSITA JANNATUN NAIM
13410045
FAKULTAS
PENDIDIKAN BAHASA DAN SENI
PROGRAM STUDI PENDIDIKAN BAHASA DAN SASTRA
INDONESIA
UNIVERSITAS
PGRI SEMARANG
2017
A. Latar Belakang
Media sebagai alat bantu dalam proses belajar mengajar adalah suatu
kenyataan yang tidak dapat dipungkiri. Guru sadar bahwa tanpa bantuan media,
maka bahan pelajaran sukar untuk dicerna dan dipahami oleh setiap anak
didik, terutama bahan pelajaran yang rumit atau kompleks.
Sebagai alat bantu, media mempunyai fungsi melicinkan jalan
menujutercapainya tujuan pengajaran. Hal ini dilandaskan dengan keyakinan bahwa
proses belajar mengajar dengan bantuan media mempertinggi kegiatan belajar
anak didik dalam tenggang waktu yang cukup lama. Itu berarti kegiatan belajar
anak didik dengan bantuan media akan menghasilkan proses dan hasil belajar yang
efektif daripada tanpa bantuan media.Perencanaan media yang dipersiapkan dengan
baik akan menghasilkan komunikasi yang efektif sehingga pesan yang disampaikan
akan mendapat perhatian besar dari siswa. Pemilihan media pun haruslah tepat dan cermat sesuai dengan bahan
pengajarannya. Karena kecermatan
dan ketepatan dalam pemilihan media akan menunjang efektivitas kegiatan
pembelajaran yang dilakukannya. Disamping itu juga kegiatan pembelajaran
menjadi menarik sehingga dapat menimbulkan motivasi belajar, dan perhatian
peserta didik menjadi terpusat kepada topik yang dibahas dalam kegiatan
pembelajaran yang dilakukannya.
Jadi, dapat dipahami bahwa
media adalah alat bantu dalam proses belajar mengajar. Dan gurulah yang
mempergunakannya untuk membelajarkan anak didik demi tercapainya tujuan pengajaran. Media
pembelajaran yang dipilih juga mampu dengan mudah membantu guru menyampaikan
materi kepada siswa, siswa juga dapat lebih mudah menerima dan memahami materi
pembelajaran dengan bantuan media pembelajaran yang sudah dipilih.
Adapun materi pembelajaran pada penelitian ini yaitu
menulis poster berdasarkan Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan (KTSP) khususnya
pelajaran bahasa Indonesia SMP semester
II, menulis slogan atau poster terdapat dalam standar kompetensi (SK)
menulis yaitu 12 Mengungkapkan informasi dalam bentuk rangkuman, teks berita,
slogan atau poster. Dan kompetensi dasar (KD) 12.3 Menulis slogan atau poster
untuk berbagai keperluan dengan pilihan kata dan kalimat yang bervariasai serta
persuasif. Sehingga sesuai kurikulum KTSP, diharapkan siswa
mempunyai kompetensi dasar menulis poster. Melalui
pembelajaran menulis poster siswa
diharapkan mampu menulis poster berkenaan kejadian di sekitarnya dengan
pilihan kata yang tepat, bervariasi, serta bersifat persuasif. Selain itu siswa
masih merasa kesulitan dalam mendapatkan ide atau gagasan ke dalam tulisan poster yang baik.
Pembelajaran
keterampilan menulis poster pun tidak bisa hanya melalui uraian/penjelasan
guru saja, namun harus melalui latihan-latihan dan praktik secara teratur,
serta mendapat bimbingan yang sistematis setahap demi setahap sehingga siswa
mengerti betul apa yang seharusnya dilakukan. Inilah yang menjadi dasar
pemikiran peneliti menyampaikan satu cara terbaik pembelajaran menulis poster dengan media
gambar.
Pemanfaatan
media gambar
dipastikan mampu mengatasi kesulitan siswa dalam menulis poster, baik memulai
penulisan maupun perangsangan munculnya ide segar. Memanfaatkan media gambar
menjadi solusi kebuntuan dalam menulis poster dari faktor ide dan
pembelajaran yang tidak menarik
Berdasarkan
pengamatan observasi di SMP IT Assaidiyyah Kirig, Kecamatan Mejobo Kabupaten Kudus, bahwa pembelajaran
bahasa Indonesia terutama menulis poster yang dilaksanakan
selama ini kurang efektif, saat dalam pembelajaran guru hanya menerangkan
hal-hal yang berkenaan dengan teori menulis poster saja. Misalnya
pengertian poster dan unsur-unsurnya. Hal demikian menyebabkan
banyak siswa hanya menguasai teori menulis poster, namun dalam
praktik kurang mahir. Ketika mengajar, guru tidak menggunakan media, tapi diberikan contoh secara langsung
yaitu bentuk contoh dari poster yang secara langsung di amati oleh siswa,
sehingga membuatsiswa hanya paham dari teori yang sudah diajarkan saja. Suasana
mengajar pun juga masih kurang kondusif karena kurangnya pemilihan media yang
tepat digunakan oleh guru. Ada sebagian siswa yang melamun, bergurau
dengan temannya, memperhatikan namun tidak begitu paham saat
pembelajaran berlangsung sehingga membuat pembelajaran tersebut tidak efektif.
Untuk mengatasi ketidakefektifan tersebut, diperlukan
media yang tepat. Menurut hemat penulis, menggunakan media gambar dalam menulis
poster merupakan media yang tepat dan
pembelajaran nantinya akan menjadi efektif.
Dengan media gambar bukan hanya dapat menyampaikan saja tetapi dapat digunakan
untuk melatih kemampuan berpikir serta dapat mengembangkan kemampuan imajinasi
siswa. Tak hanya itu media gambar juga memilikisifat yang konkret, sehingga lebih
realistis menunjukkan pokok masalah dalam pembelajarn menulis poster. Oleh
karena itu, memanfaatkan media gambar menjadi solusi
kebuntuan dalam menulis poster dari faktor ide dan pembelajaran yang tidak
menarik sehingga dalam proses pembelajaran pun akan efektif.
Berdasarkan latar
belakang tersebut diatas, peneliti
tertarik untuk mengadakan penelitian yang berkenaan dengan “Keefektifan Media
Gambar Pada Pembelajaran Menulis Poster Pada Siswa Kelas VIIISmp It Assaidiyyah Kirig Mejobo Kudus Tahun Ajaran 2016/2017”.
B.
Rumusan Masalah
Berdasarkan latar belakang
masalah tersebut dapat dirumuskan masalah penelitian ini adalah bagaimanakah keefektifan
media gambar dalam pembelajaran menulisposter pada siswa kelas VIII SMP It Assaidiyyah Kirig Mejobo Kudus Tahun Ajaran 2016/2017?
C. Tujuan Penelitian
Tujuan yang hendak dicapai
dalam penelitian adalah mendeskripsikan
keefektifan media gambar dalam pembelajaran menulis poster pada siswa kelas
VIII SMP ITAssaidiyyah Kirig Mejobo
Kudus Tahun Ajaran 2016/2017.
D. Manfaat Penelitian
Suatu penelitian diharapkan
dapat memberi manfaat yang baik secara maupun praktis. Agar lebih jelas, kedua
manfaat tersebut dapat diuraikan sebagai
berikut.
1. Manfaat Teoritis
Secara teoritis penelitian ini diharapkan dapat
memberi manfaat untuk mengembangkan pembelajaran menulis poster menggunakan
media gambar.Karena dengan menggunakan media gambar pembelajaran menulis poster
menjadi efektif.
2. Manfaat Praktis
a. Bagi Guru
Dengan penelitian yang dilakukan diharapkan guru dapat
mengembangkan media pembelajaran yang inovatif untuk mencapai kompetensi yang
harus dikuasai siswa. Jika dengan media gambar dapat mencapai keberhasilan
dalam menulis poster, diharapkan dapat dijadikan alternative dalam mengatasi
permasalahan yang sama..
b.
Bagi Siswa
Dengan penelitian yang dilakukan diharapkan siswa
mendapatkan manfaat tersendiri.Siswa diharapkan lebih aktif, kreatif, dan
inovatif. Siswa juga diharapkan mendapatkan kesan yang mendalam, sehingga siswa
tidak akan mudah melupakan pelajaran karena siswa mengalami sendiri dan
berpikir kreatif.
c. Bagi sekolah
Bagi
lembaga pendidikan
dapat meningkatkan kinerja pendidik
khusunya pembelajaran menulis sehingga dapat meningkatkan prestasi bagi sekolah
yang menggunakan media bervariasi.
d. Bagi peneliti
Penelitian ini sangat berharga bagi bekal pengalaman
dalam mengembangkan media pembelajaran yang inovatif dan menarik dalam mata
pelajaran bahasa Indonesia, sehingga akan memiliki dasar-dasar kemampuan
mengembangkan media pembelajaran.
E.
Penegasan Istilah
Guna menghindari kesalahan dalam menafsirkan arti dan
istilah – istilah yang digunakan dalam judul penelitian, maka berikut ini akan
di definisikan istilah yang digunakan dalam judul
1.
Keefektifan
Keefektifan dalam penelitian ini ditunjukkan dengan
peroleh hasil belajar siswa pada kelas eksperimen lebih baik daripada belajar
siswa pada kelas kontrol (Hamdani, 2010:240).
2.
Media Gambar
Media gambar adalah alat dan bahan yang digunakan
dalam proses pembelajaran yang berupa tiruan barang (orang, tumbuhan, binatang
atau benda) yang dibuat dengan coretan pensil pada kertas atau berupa lukisan
(Moeliono, 2005:726).
3.
Pembelajaran
Pembelajaran adalah upaya sistematis yang dilakukan
guru untuk mewujudkan proses pembelajaran berjalan secara efektif dan efisien
yang dimulai dari perencenaan, pelaksanaan dan evaluasi (Aqib, 2014:66)
4.
Menulis Poster
Menurut (Nana Sudjana dan Ahmad
Rivai, 2010: 51) menulis poster
sebagai
kombinasi visual dari rancangan yang kuat, dengan warna, dan pesan dengan
maksud untuk menangkap perhatian orang yang lewat tetapi cukup lama menanamkan
perhatian orang yang lewat tetapi cukup lama menanamkan gagasan yang berarti di
dalam ingatannya.
Sementara menurut (Sri
Anitah, 2008:12) suatu
gambar yang mengombinasikan unsur-unsur visual seperti garis, gambar dan
kata-kata yang bermaksud menarik perhatian serta mengkomunikasikan pesan secara
singkat.
Adapun
menurut Zanu (2009) menulis poster
merupakan gambar-gambar yang dirancang sedemikian rupa sehingga menarik
perhatian, sedikit menggunakan kata-kata, dicetak pada sehelai kertas atau
bahan lain yang ditempelkan pada tempat tertentu.
Sementara menurut (Ekokasih: 2009)
merupakan tulisan atau plakat yang dipasang di tempat-tempat umum, berupa
pengumuman yang berisi pesan atau imbauan untuk masyarakat.
Berdasarkan
pendapat yang telah diuraikan dapat disimpulkan bahwa menulis poster adalah suatu kegiatan
menulis dengan gagasan
atau pesan yang dicetuskan dalam media gambar yang memiliki sifat persuasif
tinggi karena menampilkan suatu persoalan (tema) yang menimbulkan perasaan kuat
terhadap khalayak. Biasanya dipasang di tempat umum dan berupa pengumuman atau
iklan.
F. Tinjauan Pustaka, Landasan Teori, Kerangka Berpkiri, Dan Hipotesis
A. Tinjauan Pustaka
Peneliti melakukan tinjaun pustaka sebagai bahan
perbandingan dari peneliti sebelumnya. Selain itu, peneliti juga menggali
informasi yang ada tentang penelitian yang berkaitan dengan
judul. Judul penelitian yang akan
dibandingkan yaitu: “Keefektifan
Media Gambar melalui Pembelajaran Menulis Poster Pada Siswa Kelas SMP IT Assaidiyyah Kirig Mejobo Kudus Tahun
Pelajaran 2016/2017” . Beberapa penelitian yang terkait sebagai berikut:
Nurul Aidah Suryani (2015) dengan judul “Keefektifan
Pembelajaran Menulis Slogan Menggunakan Media Gambar Pada Siswa Kelas VIII MTs.
NU Banat Kudus Tahun Ajaran 2014/2015.”
Media gambar yang digunakan berupa gambar yang sudah di print, kemudian siswa disuruh untuk
membuat contoh slogan sesuai dengan gambar yang dipilih. Penelitian yang dilakukan oleh penulis Nurul Aidah
Suryani (2015) terdapat persamaan dengan penulis yang akan teliti,yaitu sama
mengenai media gambar. Adapun perbedaanya mengkaji tentang menulis poster
dengan media gambar yang nantinya dalam pembelajaran menulis poster adalah siswa
mengamati, menafsirkan maksud gambar tersebut, lalu menuangkannya dalam bentuk tulisan poster dengan tepat.
Usman
(2008) dalam penelitiannya yang berjudul “Peningkatan Keterampilan Menulis Poster
dengan Menggunakan Perangkat Multimedia pada Siswa Kelas VIIIB MTs Muhammadiyah
Batur Kabupaten Banjarnegara”.Penelitian ini mengkaji tentang menulis
poster denganmenggunakan perangkat multimedia dengan subjek siswa kelas VIII
MTs. Hal ini terdapat perbedaan yang akan peniliti lakukan yaitu perangkat multimedia
yang digunakan dalam penelitian Usman (2008) ini adalah Laptop.
Dalam pelaksanaannya siswa diminta mengamati iklan layanan masyarakat yang
ditayangkan di Laptop tersebut. Adapun
yang akan peniliti lakukan adalah menggunakan media gambar untuk menafsirkan maksud gambar tersebut, lalu menuangkannya
dalam bentuk tulisan postersehingga dapat meningkatkan ketrampilan menulis poster .
Rokhanawati (2008) “Peningkatan Keterampilan
Menulis Poster dengan Metode Copy The Master pada Siswa Kelas VIIIA MTs. Al
Hidayah Banjarharjo, Kabupaten Brebes”.Masalah yangdikaji dalam penelitian
adalah menulis poster dengan metode copy
the master dengan subjek siswa kelas VIII MTs.Hal ini terdapat perbedaan yang akan peniliti lakukan.
yaitu penulisRokhanawati
(2008) menggunakan metode dengan meniru atau mencontoh
master /model dari seorang. Adapun
yang akan peniliti lakukanmenggunakan media gambar sebagai sarana memunculkan gagasan atau ide
siswa yang selama ini sulit muncul secara alami.
M. Fani Ar-rozak (2015) “Keefektifan Media Gambar pada
Pembelajaran Menulis Slogan pada Siswa Kelas VIII SMP Negeri 2 Wirosari Tahun
Ajaran 2014/2015”. Media gambar yang ditampilkan menggunakan foto. Guru menyediakan foto sebuah produk
atau barang dagang yang sudah sering ditayangkan ditelevisi kemudian siswa
merespon foto yang ditampilkan guru.
Penelitian yang dilakukan oleh
penulis gambar M. Fani Ar-rozak (2015) terdapat persamaan dengan penulis yang
akan teliti, yaitu sama mengenai media gambar. Adapun perbedaanya mengkaji
tentang menulis poster dengan menampilkannya dalam bentuk slide.Sementara
peneliti mengkaji menulis poster dengan media gambar yaitu siswa mengamati,
menafsirkan maksud gambar, lalu menuangkannya dalam bentuk tulisan poster dengan tepat.
Berdasarkan
tinjauan pustaka, dapat diketahui bahwa penelitian tentang keterampilan
menulis poster sudah diteliti sebelumnya. Namun, penelitian tersebut
menggunakan metode, teknik, dan media yang bervariasi. Dengan demikian,
penelitian ini menjadi pelengkap untuk memperkaya media pembelajaran
keterampilan menulis poster. Evaluasi dalam penelitian ini adalah menulis
poster dengan media gambar pada siswa kelas VIII SMP IT Assaidiyyah
Kirig Mejobo Kudus.
B. Landasan Teori
A. Pembelajaran
1.
Pengertian Pembelajaran
Pembelajaran adalah kegiatan
mengajar guru yang menitik beratkan pada bantuan dan bimbingan belajar kepada
masing-masing individu.Ciri-ciri yang menonjol pada pembelajaran dapat di
tinjau dari segi pengajaran, siswa sebagai subjek belajar, guru sebagai
pembelajar, program pembelajaran, dan orientasi serta tekanan utama dalam
pelaksanaan pembelajaran.
Hubungan
guru dengan siswa adalah hubungan fungsional, dalam arti pelaku pendidik dan
pelaku terdidik. Dari segi tujuan yang akan dicapai baik guru maupun siswa
sama-sama mempunyai tujuan tersendiri. Dalam pembelajaran, hubungan tersebut
terlihat dengan jelas pada langkah-langkah pembelajaran.
Ahmad (2012:12) Pembelajaran
adalah suatu proses interaksi antara guru dan peserta didik yang berisi
kegiatan yang bertujuan agar terjadi
proses belajar (perubahan tingkah laku) pada diri peserta didik. Menurut
Ngalimun (2014:3) pembelajran merupakan suatu proses yang terdiri dari
kombinasi dua aspek, yaitu belajar tertuju kepada apa yang harus dilakukan oleh
siswa, mengajar berorientasi kepada apa yang harus dilakukan oleh guru sebagai
pemberi pelajaran.
Dari kedua pengertian
pembelajaran diatas dapat disimpulkan bahwa pembelajaran adalah suatu proses
interaksi yang melibatkan antara peserta didik dan guru dengan tujuan adanya
perubahan tingkah laku pada diri peserta didik.
2. Tujuan Pembelajaran
Menurut Ahmad (2012:2-4) tujuan pembelajaran adalah adanya perubahan
tingkah laku peserta didik dari negative ke positif. Jika proses pembelajaran
telah dilakukan, tetapi tidak ada perubahan tingkh laku pada peserta didik,
maka pada hakekatnya tujuan pembelajaran belum tercapai.
3. Unsur-unsur pembelajaran
Menurut
Fenstermacher dalam Ahmad (2012:7) unsure-unsur pembelajaran yaitu: ada
seseorang yang memiliki pengetahuan atau keterampilan yang akan diberikan
kepada orang lain. Seseorang yang demikian itu dapat dikatakan sebagai provider.
a. Ada isi (content), yaitu pengetahuan dan/atau
ketrampilan yang akan disampaikan.
b. Ada upaya provider memberikan atau menanamkan
pengetahuan dan/atau ketrampilan kepada orang lain.
c. Ada penerima (receiver) yaitu orang yang dianggap
kekurangan pengetahuan atau keterampilan.
d. Ada hubungan antara provider dan receiver dalam rangka
membuat atau membantu receiver mendaptkan content.
B. Menulis Poster
1.
Pengertian Menulis Poster
Menurut (Nana Sudjana dan Ahmad
Rivai, 2010: 51) menulis poster
sebagai
kombinasi visual dari rancangan yang kuat, dengan warna, dan pesan dengan
maksud untuk menangkap perhatian orang yang lewat tetapi cukup lama menanamkan
perhatian orang yang lewat tetapi cukup lama menanamkan gagasan yang berarti di
dalam ingatannya.
Sementara menurut (Sri
Anitah, 2008:12)suatu gambar yang mengombinasikan unsur-unsur visual seperti garis,
gambar dan kata-kata yang bermaksud menarik perhatian serta mengkomunikasikan
pesan secara singkat.
Adapun
menurut Zanu (2009) menulis poster
merupakan gambar-gambar yang dirancang sedemikian rupa sehingga menarik
perhatian, sedikit menggunakan kata-kata, dicetak pada sehelai kertas atau
bahan lain yang ditempelkan pada tempat tertentu.
Sementara menurut (Ekokasih:
2009) merupakan tulisan atau plakat yang dipasang di tempat-tempat umum, berupa
pengumuman yang berisi pesan atau imbauan untuk masyarakat.
Berdasarkan pendapat yang telah diuraikan
dapat disimpulkan bahwa menulis poster adalah suatu kegiatan menulis
dengan gagasan
atau pesan yang dicetuskan dalam media gambar yang memiliki sifat persuasif
tinggi karena menampilkan suatu persoalan (tema) yang menimbulkan perasaan kuat
terhadap khalayak. Biasanya dipasang di tempat umum dan berupa pengumuman atau
iklan.
2. Langkah – langkah menulis poster
a)
Tentukan
Tema dan Tujuan
Bagian yang paling penting dalam pembuatan poster yaitu menentukan tema
dan tujuan, Tanpa adanya tema dan tujuan yang jelas, maka tidak mungkin akan
tercipta sebuah poster yang berkualitas.
b)
Kalimat
Singkat, Padat, Menarik serta mensugesti
Setelah selesai membuat tema, selanjutnya yaitu membuat sebuah
kalimat.Pembuatan kalimat tidak boleh sembarangan karena kalimat menjadi kunci
keberhasilan dari suatu poster. Susunan kata per kata harus diperhatikan,
kalimat tidak boleh terlalu panjang namun harus menarik dan mengajak masyarakat
untuk melakukan suatu hal sesuai dengan poster yang kalian buat.
c)
Jangan
Lupakan Gambar
Penggunaan gambar pada sebuah poster akan lebih membuat orang tertarik
untuk membaca sekaligus melakukan apa yang ada pada poster tersebut. Gambar
yang digunakan harus sesuai dengan tema dari poster dan berbeda dari yang lain.
Penggunaan gambar bisa menambah minat masyarakat untuk membaca poster sobat. Hal
itu perlu dilakukan, pasalnya orang cenderung bosan jika hanya membaca tulisan
saja, mereka menginginkan sesuatu yang unik dan menarik.
d)
Media
Harus Tepat
Media tempat diletakkannya poster haruslah tepat, jangan asal
menempelkan poster pada media-media yang tidak layak. Penempatan ini bertujuan
agar orang-orang melihat poster kita dan membacanya
3.
Kegunaan Poster
Menurut Sudjana
dan Rivai (2011:56-57) poster memiliki kekuatan dramatic yang begitu tinggi
memikat dan menarik perhatian.Banyak iklan menggunakan teknik-teknik poster
dalam menarik perhatian demi kepentingan prosuksinya.Poster dapat menarik
perhatian karena uraian yang memadai secara kejiwaan dan merangsang untuk
dihayati.Hal yang tidak pantas dalam poster adalah penggunaan ilustrasi yang
dramatic.
Dari apa yang
telah diutarakan tentang poster, hendaknya guru menggunakan poster-poster di
dalam kelas atas dasar pertimbangan sebagai berikut
a.
Poster untuk Memotivasi
Penggunaan
poster dalam pengajaran sebagai pendorong atau motivasi kegiatan belajar
siswa.Diskusi dapat dilakukan setelah diperlihatkan sebuah poster berkenaan
dengan bahan pengajaran.
b.
Poster sebagai Peringatan
Penggunaan
poster yang kedua , diartikan sebagai suatu peringatan atau menyadarkan. Poster
bisa menyadarkan anak sekolah dasar bahwa menggosok gigi itu sangat penting,
memlihara kebersihan lingkungan dapat mencegah penyakit dan lain-lain.
c.
Pengalaman yang Kreatif
Sebagai alat
bantu mengajar poster member kemungkinan belajar kreatif dan partisipasi.
Kehadiran poster dalam proses belajar mengajar memberi kesempatan kepada siswa
untuk melukiskan tentang apa-apa yang dipelajari mereka. Dengan perkataan lain,
poster memberikan pengalaman baru sehingga menumbuhkan kreativitas dalam cara
belajarnya.
4.
Karakteristik Poster
Sudjana
(2013:51) mengemukakan karakteristik poster yang baik harus dinamis,
menonjolkan kualitas. Poster harus sederhana tidak memerlukan pemikiran bagi
pengamat secara terinci, harus cukup kuat untuk menarik perhatian, bila tidak
akan hilang kegunaannya.
Sanjaya
(2012:162) menyatakan bahwa poster yang baik harus memiliki karakterisitik
sebagai berikut.
a.
Mudah diiingat, artinya orang yang melihat tidak akan mudah melupakan kandungan pesan;
b.
Dalam suatu poster hanya mengandung
pesan tunggal, yang digambarkan secara sederhana dan menarik perhatian;
c.
Dapat ditempelkan atau dipasang dimana saja, terutama ditempat yang
strategis yang mudah diingat orang;
d.
Mudah dibaca dalam kurun waktu yang sangat singkat. Poster yang baik
ditandai dengan kemudahan menangkap isi pesan. Dengan hanya melihat sepintas
saja, orang sudah dapat mengerti maksud dan tujuannya.
Ada
beberapa hal yang perlu diperhatikan dalam menulis poster antara lain: (1)
objek poster yang akan kita buat; (2) ide yang ingin disampaikan; (3) pilihan
kata harus tepat dan kalimat bersifat persuasif; (4) menggunakan kata-kata yang
efektif, sugestif dan mudah diingat; (5) huruf-hurufnya cukup besar dan mudah
dibaca; (6) kalimatnya hendaklah mengandung suasana keakraban; dan (7)
menggunakan variasi bentuk huruf dan variasi warna yang menarik.
C. Media Gambar
1)
Pengertian Media Gambar
Menurut
Sadiman dkk. (2011:29) gambar adalah media yang paling umum dipakai.
Dia merupakan bahasa yang umum, yang dapat dimengerti dan dinikamti di
mana-mana.
Menurut Sanjaya
(2014:166) gambar merupakan media yang umum dipakai untuk berbagai macam
kegiatan pembelajaran.Gambaryang baik bukan hanya dapat menyampaikan saja
tetapi dapat digunakan untuk melatih kemampuan berpikir serta dapat
mengembangkan kemampuan imajinasi siswa.
Berdasarkan
pendapat diatas dapat disimpulkan bahwa media gambar adalah media yang umum
digunakan dalam pembelajaran karena bahasanya yang umum dan dapat atau mudah di
mengerti serta dinikmati dimana-mana.
2)
Kelebihan Media Gambar
Menurut Sadiman
dkk. (2011:29) ada beberapa keebihan media gambar dijelaskan dibawah ini:
a)
Sifatnya konkret, gambar lebih realistis menunjukkan pokok masalah
dibandingkan dengan media verbal semata.
b)
Gambar dapat mengatasi batasan ruang dan waktu. Tidak semua benda, objek
atau peristiwa dapat di bawa ke kelas, dan tidak selalu bisa anak-anak dibawa
ke obyek/peristiwa tersebut. Gambar dapat mengatasi hal tersebut.
Peristiwa-peristiwa yang terjadi di masa
lampau, kemarin, atau bahkan semenit yang lalu kadang-kadang tak dapat kita
lihat apa adanya. Gambar amat bermanfaat dalam hal ini.
c)
Media gambar dapat mengatasi keterbatasan pengamatan kita. Sel atau
penampang daun yang tak mungkin kita lihat dengan mata telanjang dapat
disajikan dengan jelas dalam bentuk gambar .
d)
Gambar dapat memperjelas suatu masalah, dalam bidang apa saja dan untuk
tingkat usia berapa saja, hingga dapat mencegah atau membetulkan
kesalahpahaman.
e)
Gambar harganya murah dengan gampang didapat serta digunakan, tanpa
memerlukan peralatan khusus.
Menurut Anitah (2012:9) kelebihan
media gambar, antara lain:
1)
Dapat menerjemahkan ide-ide abstrak kedalam bentuk yang lebih nyata
2)
Banyak tersedia dalam buku-buku
3)
Sangat mudah dicapai karena tidak membutuhkan peralatan
4)
Relative tidak mahal
5)
Dapat dipakai untuk berbagai tingkat pelajaran dan bidang studi
Berdasarkan pendapat diatas, dapat disimpulkan bahwa
kelebihan media gambar ada lima, yaityu: sifatnya konkret, gambar dapat
mengatasi batasan ruang dan waktu, media gmbar dapat mengatasi keterbatasan
pengamatan kita, gambar dapat memperjelas suatu
masalah, gambar harganya murah dengan
gampang didapat serta digunakan.
3)
Kelemahan media gambar
Menurut Sadiman (2012:31) Kelemahan media gambar, antara lain:
1)
Gambar hanya menekankan persepsi indera mata.
2)
Gambar benda yang terlalu kompleks kurang efektif untuk kegiatan
pembelajaran.
3)
Ukuran sangat terbatas untuk kelompok besar.
3.
Kerangka Berpikir
Sebagai alat bantu, media mempunyai
fungsi melicinkan jalan menuju
tercapainya
tujuan pengajaran. Hal ini dilandaskan dengan keyakinan bahwa proses belajar
mengajar dengan bantuan media mempertinggi kegiatan belajar anak didik
dalam tenggang waktu yang cukup lama. Itu berarti kegiatan belajar anak didik
dengan bantuan media akan menghasilkan proses dan hasil belajar yang efektif daripada tanpa bantuan
media. Perencanaan media yang dipersiapkan dengan baik akan menghasilkan
komunikasi yang efektif sehingga pesan yang disampaikan akan mendapat perhatian
besar dari siswa.
Berdasarkan
fakta di lapangan, bahwa
pembelajaran bahasa Indonesia terutama menulis poster yang dilaksanakan
selama ini kurang efektif. Ketika mengajar, guru tidak menggunakan media, hanya diberikan contoh secara langsung
yaitu bentuk contoh dari poster yang secara langsung di amati oleh siswa,
sehingga membuat siswa hanya paham dari teori yang sudah diajarkan saja tanpa
kurang menguasai teknik menulis poster, sehingga proses pembelajaranpun tidak
efektif.
Untuk mengatasi hal tersebut, digunakan pemakaian
media yang tepat yaitu media gambar.Dengan menggunakan media gambar
dalam menulis poster dapat lebih memudahkan siswa dalam memahami materi yang
disampaikan oleh guru. Karena sifatnya yang konkrit, sehingga lebih realistis
menunjukkan pokok masalah dengan harapan agar minat siswa terhadap pembelajaran
menulis poster dapat meningkat dan mendapatkan hasil yang baik serta efektif.
Gambar. Bagan
Kerangka Berpikir
![]() |
|||
![]() |
4.
Hipotesis
Hipotesis adalah
jawaban
sementara terhadap pertanyaan penelitian, dimana rumusan masalah penelitian
telah dinyatakan dalam bentuk kalimat pertanyaan.
Berdasarkan
landasan teori dari kerangka berfikir dapat dirumuskan sebagai berikut:
Ha: Terdapat
keefektifan pembelajaran menulis poster menggunakan media gambar pada siswa
kelas VIII SMP IT
Assaidiyyah Kirig Mejobo Kudus Tahun Pelajaran 2016/2017
Ho: Tidak
terdapat keefektifan pembelajaran menulis poster menggunakan media gambar pada
siswa kelas VIII SMP IT
Assaidiyyah Kirig Mejobo Kudus Tahun Pelajaran 2016/2017.
G. Metode Penelitian
Metode penelitian sangat diperlukan
dalam penelitian maupun dalam pembuatan laporan penelitian. Hal ini dikarenakan
dalam melakukan penelitian butuh langkah-langkah yang sistematis, berencana dan
mengikuti konsep ilmiah agar hasil dari penelitian dapat memberikan gambaran
yang jelas dan bisa dipertanggungjawabkan.
1.
Pendekatan Penelitian
Pendekatan yang digunakan dalam penelitian ini
menggunakan penelitian eksperimental (experimental research). Dalam penelitian eksperimen terdapat
peneliti, pelaku eksperimen, dan peserta. Yang dimaksud dengan peneliti adalah
perencana, penafsir data yang diperoleh, dan penanggungjawab seluruh kegiatan penelitian. Sedangkan pelaku eksperimen adalah orang yang membantu
penelitian dalam melakukan penelitian eksperimen dalam memberikan perlakuan
kepada partisipan. Dan partisipan adalah orang-orang yang diberi perlakuan
dalam penelitian.
Alasan digunakannya model tersebut adalah ingin memberi
gambaran yang jelas mengenai keefektifan media gambar pada pembelajaran menulis
poster pada
kelas VII SMP
Negeri 1 Mejobo kabupaten Kudus Tahun Pelajaran 2016/2017. Selain itu juga untuk mengetahui
perbedaan antara kelas yang belajar menulis teks poster dengan menggunakan media gambar. Apakah terjadi peningkatan,
penurunan, atau bahkan tidak ada perubahan sama
sekali dalam hasil maupun proses belajar siswa.
2. Variabel
Penelitian
Penelitian
kuantitatif biasanya peneliti
menggunakan pengukuran terhadap keberadaan suatu variabel dengan menggunakan
instrumen penelitian. Dalam
penelitian ini terdapat dua variabel, yaitu variabel bebas dan terikat.
a.
Variabel
Bebas
Variabel
bebas merupakan variabel yang mempengaruhi atau yang menjadi sebab perubahannya
atau timbulnya variabel terikat. Variabel bebas dalam penelitian ini berupa
penggunaan media gambar.
b. Variabel Terikat
Variabel
terikat adalah variabel yang dipengaruhi atau yang menjadi akibat karena adanya
variabel bebas. Variabel bebas dalam penelitian ini adalah berupa kemampuan
menulis poster dari hasil pretest,
dan postest dari kelas kontrol dan kelas eksperimen.
3. Populasi
dan Sampel
a. Populasi
Populasi dalam penelitian
ini adalah seluruh siswa kelas VIII SMP
Negeri 1 Mejobo Kabupaten Kudus sejumlah 245 siswa yang terdiri dari kelas VIII
A, VIII B, VIII C, VIII D, VIII E, VIII F, VIII G.
b. Sampel
Dalam
penelitian ini, siswa yang dipilih adalah siswa yang berada pada kelas yang
sama dan pembagian kelas tidak ada kelas unggulan, sehingga siswa sudah
tersebar secara acak pada kelas yang ditentukan. Pada penelitian ini peniliti
memilih secara acak siswa kelas VIII yang akan diteliti, dari kesuluruhan siswa
kelas VIII SMP Negeri 1 Mejobo Kudus tahun ajaran 2016/2017 diperoleh siswa
kelas VIII C yaitu sebagai kelas kontrol yang di dalam kegiatan pembelajaran
menulis poster tanpa menggunakan media gambar dan siswa kelas VIII A sebagai
kelas eksperimen yang di dalam kegiatan pembelajaran menulis slogan menggunakan
media gambar.
c.
Data Penelitian
Sumber data dalam penelitian ini ialah siswa kelas VIII SMP
Negeri 1 Mejobo Kudus tahun ajaran 2016/2017. Data penelitian yang digunakan
diperoleh dari hasil tes pembelajaran
siswa dalam menulis poster.
4.
Teknik Pengumpulan Data
a. Teknik Tes
Jenis
tes yang digunakan dalam penelitian ini adalah tes subjektif dalam bentuk esai. Melalui tes ini dapat diketahui
kemampuan siswa dalam pembelajaran menulis poster
setelah
menggunakan media gambar. Penilaian tersebut menggunakan bobot masing-masing
aspek yang dinilai. Bobot semua aspek yang dinilai jika dijumlah menjadi 100
(nilai maksimal). Tiap butir tes esai tentunya tidak
sama persis bobot niainya sehingga pemberian skornya juga haus berbeda. Di
sampng itu juga ada variasi jawaban yang berbeda menambah kesulitan untuk
penskoran nilai. Sehingga pada saat penilaian membutuhkan pertimbangan
tertentu.
b.
Teknik Non Tes
Non tes digunakan untuk mengumpulkan data dengan mengadakan pengamatan
dan pencatatan secara sistematis terhadap gejala yang tampak pada objek
penelitian (siswa), yaitu dengan melakukan observasi atau pengamatan serta
dokumentasi terhadap kegiatan pembelajaran yang berlangsung. Pengamatan yang
dilakukan peneliti misalnya perhatian siswa terhadap materi yang diberikan,
sikap dan aktivitas siswa dalam kegiatan menulis poster, sikap positif dan
negative terhadap pembelajaran keterampilan menulis, dan tanggapan siswa
terhadap tugas yang diberikan.
5. Instrumen Penelitian
Pada penelitian ini,instrument yang digunakan adalah tes tertulis untuk
prestasi belajar siswa. Instrumen dalam penelitian ini menggunakan instrument
tes dan non tes.
Instrumen soal tes digunakan untuk mengukur kemampuan siswa dalam
menulis poster. Ukuran keberhasilan ini seperti yang terdapat pada kompetensi
dasar; menulis slogan/poster untuk berbagai keperluan dengan pilihan kata dan
kalimat kalimat yang bervariasi, serta persuasif yang terdapat dalam silabus
SMP kelas VIII semester dua.
Tabel 1. Kriteria Penilaian Tes Menulis Poster
No.
|
Kriteria
|
Indikator
|
Skor
|
1.
|
Keefektifan
pemilihan kata
|
Baik:
pemilihan kata-kata yang digunakan dalam poster sangat efektif.
|
3
|
Sedang:
pemilihan kata-kata yang digunakan dalam poster cukup efektif.
|
2
|
||
Cukup: pemilihan
kata-kata yang digunakan dalam poster tidak efektif.
|
1
|
||
2.
|
Kreativitas
dalam penggunaan warna
|
Baik: kreativitas penggunaan warna yang digunakan dalam poster sangat menarik.
|
3
|
Sedang: kreativitas penggunaan warna yang digunakan dalam poster cukup menarik.
|
2
|
||
Kurang: kreativitas penggunaan warna yang digunakan dalam poster kurang menarik.
|
1
|
||
3.
|
Imajinasi
gambar dalam penyampain pesan dalam poster.
|
Baik:
imajinasi gambar dalam poster mudah dipahami pembaca.
|
3
|
Sedang:
imajinasi gambar dalam poster kurang mudah dipahami pembaca.
|
2
|
||
Cukup:
imajinasi gambar dalam poster sukar dipahami pembaca.
|
1
|
Tabel 1 merupakan kriteria
dalam menulis poster, dengan kriteria nilai 3 berarti baik, nilai 2 berarti
sedang, dan 1 berarti kurang.
Untuk menghitung skor akhir digunakan rumus
Nilai = Jumlah
skor yang didapat x 100%
Skor
maksimal
6.
Teknik Analisis Data
Secara garis besar teknik analisis data dalam
penelitian ini dibagi menjadi dua bagian, bagian pertama yaitu uji persyaratan
penelitian yang menggunakan uji normalitas dan uji homogenitas dan yang kedua
yaitu hasil penelitian menggunakan uji hipotesis.
1.
Uji normalitas
Untuk mengetahui normalitas sampel dari populasi yang
ada digunakan uji kenormalan dengan uji liliefors. Misalnya sampel acak
tersebut akan menguji hipotesis nol, bahwa sampel tersebut berasal dari
populasi berdistribusi normal dengan
hipotesis tandingan bahwa distribusi tidak normal. Untuk menguji hipotesis nol
tersebut kita tempuh sebagai berikut
a.
Pengamatan X1, X2,
X3…Xn dijadikan bilangan Z1, Z2, Z3…Zn,
dengan penggunaan rumus: Z1 = (xi-x)
a
b. Untuk tiap bilangan buku ini dan menggunakan daftar
distribusi normal buku, kemudian dihitung peluang: F(Z1)=(Z
Zi)

c. Selanjutnya dihitung proposisi ini dinyatakan oleh ZI,Z2,
Z3…..Zn yang lebih kecil atau sama dengan Zi.
Jika proporsi in dinyatakan oleh S ( Zi ) maka S(
Zi )
= 

d.
Hitunglah selisih F (Zi - Zn)
e.
Ambil
harga yang besar diantara harga-harga mutlak selisih tersebut, sebutlah harga
terbesar ini L o.
Untuk menerima atau
menolak hipotesis nol, dibandingkan L
o ini dengan nilai kritis L untuk taraf
nyata yang dipilih. Kriterianya adalah tolak
hipotesis nol bahwavdata berdistribusi normal jika L o yang diperoleh dari data
pengamatan melebihi L dari daftar. Dalam hal lainnya hipotesis nol diterima.

2.
Uji Homogenitas
Uji homogenitas
berhubungan seraga tidaknya variasi sampel-sampwl yang diambil dari populasi
yang sama. Untuk menguji kesamaan data varian digunakan rumus sebagai berikut:
F = 

Kriteria penguji diterima
kedua sampel memiliki varian yang sama, jika F
F ½
(V1,V2) dengan F ½
(V1,V2) diperoleh daftar
distribusi F dengan peluang ½
, sedangkan derajat kebebasan
V1 dan V2 masing-masing
sesuia dengan dk pembilangan dan penyebut serta
= tarf nyata. Sudjana (2002:205).





3.
Uji Hipotesis
Uji hipotesis penelitian digunakan untuk
mengetahui kemampuan menulis poster siswa kelas eksperimen dan kelas kontrol.
Hipotesis yang diuji dalam penelitian ini adalah sebagai berikut
Ha : Terdapat
keefektifan hasil pembelajaran menulis poster menggunakan media gambar pada
siswa kelas VIII SMP Negeri 1 Mejobo Kudus tahun ajaran 2016/2017
Ho : Tidak
terdapat keefektifan hasil pembelajaran menulis poster menggunakan media gambar
pada siswa kelas VIII SMP Negeri 1 Mejobo Kudus tahun ajaran 2016/2017
Analisis
yang digunakan untuk mengetahui ada atau tidak adanya perbedaan menulis dua sampel (kelas eksperimen
dan kelas kontrol) dengan menggunakan uji t.
Rumus:
t =
dengan

S2
=

Keterangan
:






S2
= varians gabungan
S
= simpangan buku gabungan
t
= uji kesamaan dua rata-rata
Kriteria
pengujiannya adalah ; jika
lebih besar dari
(
maka H0 ditolak.
Sedangkan
kurang dari
(
maka H0 diterima
(Sudjana, 2005 : 239-240).






7. Teknik Penyajian Hasil Analisis Data
Teknik penyajian
hasil analisis data dilakukan secara kualitatif yaitu digunakan untuk
menganalisis data kualitatif. Data kualitatif diperoleh dari tes pembelajaran
menulis poster dengan media gambarpada siswa kelas VIII SMP Negeri 1 Mejobo
Kabupaten Kudus.
H. Sistematika Penulisan
Sistematika penulisan merupakan suatu urutan dalam penyusunan penelitian. Penelitian dengan
sistematika yang teratur dan baik akan mudah dipahami isinya. Adapun sistematika penulisan dari penelitian ini adalah sebagai
berikut :
Bab I Pendahuluan
yang memuat latar belakang, rumusan masalah, tujuan penelitian, manfaat
penelitian, penegasan istilah, metode penelitian, dan sistematika penulisan.
Bab II Landasan
teori mencakup tentang teori menulis teks prosedur
Bab III Metode Penelitian
yang menguraikan variable penelitian, populasi dan sampel, teknik pengumpulan
data, instrument penelitian dan teknik analisis data
Bab IV Hasil Penelitian dan
Pembahasan, yang menguraikan deskripsi data, uji persyaratan data, uji
hipotesis dan pembahasan.
Bab V Penutup, mencakup
simpulan dan saran.
DAFTAR PUSTAKA
Arikunto, suharsimi. 2013. Prosedur Penelitian Suatu Pendekatan dan Praktik.
Jakarta: Rineka Cipta
Dina Apriana. 2009. Peningkatan
keterampilan menulis poster dengan
media iklan layanan masyarakat di televisi. Unnes: e-journal skripsi
Kastam Syamsi. 2012. Model Perangkat Pembelajaran Menulis Berdasarkan Pendekatan Proses Genre Bagi Siswa SMP.
Universitas Negeri Yogyakarta: e-journal penelitian bahasa, sastra dan
pembelajarannya.
Kurniawan, Heru. 2014. Pembelajaran Menulis Kreatif. Bandung:
PT Remaja Rosdakarya
Nur Kholis Yusup. 2010. Peningkatan
keterampilanmenulis slogan pada siswa kelas viiismp muhammadiyah
wiradesa kabupaten pekalongan melalui
gambar karikatur di media massa. Unnes: e-journal skripsi
Sudjana, Nana dan Ahmad Rivai. 2007. Media Pengajaran. Bandung: Sinar Baru Algesindo.
Sukmadinata, Nana Syaodih.2013. Metode Penelitian Pendidikan. Bandung: PT Remaja Rosdakarya
Tarigan. 2008. Menulis sebagai suatu Keterampilan Berbahasa. Bandung: Angkasa.

Comments
Post a Comment